Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Muda Berkarya Ala Generasi Milenial


Muda Berkarya ala generasi milenial, Halloo Mileners. Hari ini aku mau cerita inspirasi salah satu generasi milenial. Temenku Muhammad Rizqi Agustino, S.Kom., M.B.A. sewaktu menempuh pendidikan magister di MM UGM Yogyakarta.

Aku tertarik menulis tentang Rizqi karena pemikirannya yang kritis dan karyanya yang menginspirasi. Suatu waktu aku coba ngobrol-ngobrol kecil sama Rizqi untuk bahan tulisan ini, nah langsung aja yukks kita bahas.

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk istimewa dengan kamampuan berpikir dan berbahasa. Daya pikir yang dimiliki dapat menghasilkan karya-karya inspiratif dan solutif diberbagai aspek kehidupan. Melalui kemampuan berbahasa, manusia bisa menyampaikan karyanya dengan baik sehingga pemikirannya dapat tersampaikan.

Marguerita Cheng (Forbers, 2019) mengemukakan bahwa generasi milenial memiliki beberapa karateristik, diantaranya: Socially conscious, Technology based, Ethnically diverse & optimistic, embrace experiences and ethical spending, educated and knowledgeable, health conscious, financial conscious, dan spiritually conscious.

Dari beberapa karakteristik yang disampaikan oleh Marguerita diatas, Muhammad Rizqi Agustino, S.Kom, M.B.A. memiliki karakteristik yang milenial banget dan bisa jadi inspirasi mileners. Berawal dari kegemaranya yang suka menulis teori – teori penting semasa kuliah kini Rizqi telah menerbitkan 3 buku professional bertema manajemen khususnya manajemen Sumber Daya Manusia.  Pertama, 50 Hal Menjadi Orang HR. Kedua The Extraordinary Framework Ketiga Pengembangan dan Perubahan Organisasi.

Ketiga buku diselesaikan  dalam 3 bulan oleh Rizqi. Rizqi menyampaikan bahwa “memang memiliki target pribadi setiap 1 bulan menyelesaikan 1 buku. Dan setiap kali buku selesai dicetak dan dipublish, 4 jam kemudian memulai buku selanjutnya”.

Socially Conscious

Sosial merupakan bagian dari kehidupan generasi milenial, mereka tumbuh dengan internet dan media social. Melalui media social generasi milenial saling terhubung, berbagi informasi, saling menginspirasi dan tak jarang yang mengekspresikan karyanya melalui bantuan media social.

Nah Rizqi salah satu contoh generasi milenial yang aktif dalam menyampaikan inspirasinya melalui media social. Bisa dilihat dari postingan Rizqi sering mengupload pemikiran – pemikirannya yang kritis melalui postingan di instagram dan facebook.

Educated and knowledgeable

Generasi milenial digambarkan sebagai generasi yang paling terdidik dan berpengetahuan luas dalam sejarah. Mereka memiliki akses pendidikan tinggi dan memiliki motivasi belajar yang tinggi pula. Rizqi menyampaikan memiliki tokoh inspiratif dalam Ideologi bernegara yakni Ir. Soekarno karna karakternya yang sangat kuat.

Sedangkan dalam keilmuan yang digeluti, Rizqi  mengidolakan Prof. DJamaludin Ancok yakni seorang Guru Besar Fakultas Psikologi UGM dan dosen senior bidang  ilmu sumber daya manusia Universitas Gadjah Mada, karena wawasannya sangat luas, pengalaman banyak, ramah dan sangat sederhana.

Sisi lain dari Rizqi adalah pemikirannya yang sadar bahwa seorang manusia harus tetap belajar dan berpengetahuan, perlahan tumbuh motivasi untuk memudahkan proses pembelajaran dengan sebuah buku yang ditulisnya. Cara berfikir Rizqi sederhana, selama ini dalam belajar Rizqi biasanya mengumpulkan banyak buku dan jurnal-jurnal penelitian untuk mengumpulkan teori.

Melihat  teman-teman yang lain mengalami proses yang agak ribet dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mempelajari materi kuliah, akhirnya Rizqi memutuskan untuk menulis buku yang berisi intisari dari berbagai sumber, satu buku berisi banyak teori, dalam bahasa indonesia dan mudah untuk dipahami.

Ethnically diverse and optimistic


Generasi millenial terdiri dari beragam etnis dan mereka optimis tentang masa depan yang berkelanjutan. DIlihat dari karakteristiknya Rizqi memiliki optimisme yang tinggi. Melalui bukunya Rizqi berharap dan optimis dapat membantu teman-temannya mudah dalam belajar sehingga dapat mengaplikasikannya dalam dunia nyata dengan mudah pula.

Technology Based

Generasi millenial tumbuh dalam lingkungan teknologi canggih dan online yang mendukung mereka memiliki keterampilan baru. Mereka lahir menggunakan smarthphone, laptop, dan teknologi lainnya untuk membantu mereka melakukan pekerjaan dengan baik.

Untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Awalnya Rizqi suka nulis teori-teori penting dari masa kuliah hingga lulus pun masih rajin mencari teori dari berbagai sumber buku. Lalu ditulis manual menggunakan tulisan tangan. Karena terkadang tulisan sendiri sulit dibaca, akhirnya memutuskan tulis ulang dan mencetak tulisannya  secara professional

Selain itu Rizqi juga menyampaikan bahwa sebelumnya memang suka dan sering menulis, tetapi hanya sebatas opini dan narasi untuk memperbanyak beranda facebook. Sekitar seminggu 2 sampai 4 kali, tergantung isu dan fenomena yang terjadi.

Financially Conscious

Generasi Millenial memperoleh penghasilan 20% lebih sedikit daripada orang tua mereka. Tingkat kepemilikan properti mereka lebih rendah daripada baby boomer, dan pendapatan rendah mereka memaksa mereka untuk menyewa properti alih-alih memilikinya.

Sebagai milenial yang sadar akan pentingnya literasi keuangan, saat ini Rizqi aktif memperbanyak literasi keuangan untuk memanajemen keluangan agar lebih sehat. Hampir setiap orang pasti bercita-cita keadaan finansialnya stabil dan aman sepanjang waktu, terlebih untuk keamanan keuangan dimasa tua. Nah, sebagai milenial, kepedulian atas finansial harus betul-betul diperhatikan, dunia dan perekonomian secara umum juga semakin menghasilkan risiko dan ketidakpastian yang tinggi. Jadi, jangan hanya melulu giat dalam mencari uang saja, tetapi juga harus mempelajari manajemen dan memiliki literasi keuangan yang memadai.

Health Conscious

Generasi Millenial disebut sebagai generasi paling sadar kesehatan yang pernah ada karena akses mereka ke informasi kesehatan online. Informasi kesehatan memberdayakan mereka dengan ide-ide tentang makanan yang baik seperti biji chia, alpukat, dan cabai rawit. Sebanyak 8 dari setiap 10 milenium percaya bahwa makan sehat adalah kunci umur panjang dan kesejahteraan. Milenium menggunakan teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi risiko penyakit dan masalah kesehatan lainnya yang berkaitan dengan penuaan.

Hingga saat ini Rizqi tidak memiliki riwayat penyakit berat, ataupun sampai menginap di Kasur rumah sakit. Rizqi mengungkapkan bahwa “Kesehatan sangat penting, setinggi apapun cita-cita, semewah apapun pekerjaan kalau tidak dibarengi dengan kesehatan hasilnya tidak akan maksimal. Jangan pernah meremehkan kesehatan, makan makanan bergizi, tidur cukup dan jangan lupa untuk olah raga atau setidaknya melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat”.

Rizqi juga menyampaikan bahwa kesehatan mental juga perlu. “saya merasakan memiliki kemampuan mengelola mental dan pikiran dengan baik dan positif, sehingga kesehatan secara fisik pun akan menyesuaikan. Tipsnya sih apapun kondisinya selalu bersyukur, dan ketika mengalami kegagalan, anggap saja memang masih memiliki jatah gagal yang harus dihabiskan dan kita bisa saja telah dipersiapkan Tuhan untuk sesuatu lain yang lebih besar”,ungkapnya.

Spiritually Conscious

Semangat kesetaraan dan berhubungan kembali dengan tujuan yang bertujuan menyelamatkan planet ini berasal dari kesadaran spiritual kaum milenium. Matthew Hedstrom, seorang profesor studi agama di University of Virginia, menunjukkan bahwa kaum milenial lebih sadar secara spiritual daripada generasi sebelumnya.

Spritualitas merupakan ranah pribadi, dimana tidak ada yang bisa menyimpulkan seberapa dekat seorang hamba dengan Tuhannya. Rizqi termasuk milenial yang peduli terhadap isu yang berkaitan dengan spiritualitas.

Rizqi mengungkapkan bahwa generasi milenial harus benar-benar selektif, cerdas memilih kelompok, cerdas memilih guru dan cerdas dalam memiliki literasi. Pada dasarnya selain untuk menyembah Tuhan, agama bertujuan untuk mengubah manusia lebih baik, mengajak manusia agar lebih berakal dan berakhlak. Ketika terdapat suatu ajaran atau ajakan kelompok dalam dalih sebuah agama yang sedikit melenceng dari nilai-nilai dan tujuan dari sebuah agama, lebih baik dipikirkan terlebih dahulu, atau sebaiknya mencari kelompok yang lebih baik.

Nah buat mileners yang masih bingiung mau berkarya, bisa belajar dari Muhammad Rizqi Agustino S.Kom., M.B.A. bahwa untuk berkarya atau memulai karir dapat dimulai dari memahami diri sendiri dengan mengetahui kesukaan, memiliki tokoh inspirasi, mengekspresikan pemikiran hingga mewujudkan pemikirannya melalui karya seperti buku.

Selamat meniti karir ya Mileners, semoga sukses. Salam inspirasi suaramilenial.id

Penulis: Eno Casmi

Posting Komentar untuk "Muda Berkarya Ala Generasi Milenial"